Mirza Ghulam Ahmad : Seorang al-Masih Palsu

ADSENSE HERE

Mirza Ghulam Ahmad: Seorang al-Masih Palsu 

Mirza Ghulam Ahmad : Seorang al-Masih Palsu

Dari Abu Hurairah: Rasul Allah bersabda,”Demi Dia yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya (‘Isa) putra Maryam akan segera turun ke tengahtengah kalian dan akan menghakimi manusia dengan adil (menjadi Pemimpin yang Adil); dia akan mematahkan salib dan membunuh ‘babi’ dan tidak akan ada Jizyah. Uang akan berlimpah sehingga tidak ada orang yang berhak menerima sedekah, dan satu sujud kepada Allah (dalam sholat) akan lebih baik daripada seluruh bumi dan isinya. Abu Hurairah menambahkan, “Jika kamu mau, kamu dapat membaca (ayat Kitab Suci ini): 

“Dan tidak akan ada seorang pun dari Ahli Kitab (umat Yahudi dan Kristen) kecuali pasti beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya (sebelum kematian ‘Isa). Dan pada hari penghakiman, dia (‘Isa) akan menjadi saksi terhadap mereka.” (al-Qur’an, an-Nisa, 4: 159) (Sahih Bukhari)

Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang Muslim Punjabi yang hidup di Kota Qadian di India pada awal abad ke-20 M. Dia meninggal pada waktu sekitar permulaan Perang Dunia Pertama. Dia tidak sempat hidup untuk melihat perpindahan kekuatan dari satu Negara Penguasa dunia (Inggris) ke yang lain (Amerika Serikat) yang terjadi selama Perang Dunia Pertama. Dia juga tidak sempat hidup untuk melihat kembalinya umat Yahudi ke Tanah Suci dan pembentukan Negara Israel pada 1948. Dia juga tidak sempat hidup untuk melihat apa yang kita saksikan, yaitu perpindahan kekuatan dari Amerika Serikat ke Negara Penguasa lain – Negara Yahudi Israel. Kami menduga hal itu akan terjadi dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan atau bahkan lebih cepat. 

Mirza mengejutkan dunia saat dia membuat sejumlah klaim berkaitan dengan nubuat kembalinya al-Masih. Dia mendirikan Gerakan Ahmadiyah di India. Gerakan itu dengan tepat dimulai dengan mengajarkan dan mengajak orang-orang Eropa bergabung ke dalam Ahmadiyah. Gerakan tersebut juga dibantu dengan kerja keras sebagian umat Muslim Afro-Amerika yang dipimpin oleh Elijah Muhammad. Akibatnya, Mirza pun berhasil mempengaruhi umat Muslim Afro-Amerika. Sekarang gerakan tersebut dipimpin oleh Imam Warithudin Muhammad [berita terkini dia mengumumkan berhenti dari posisi kepemimpinannya pada September 2003] atau oleh Louis Farkhan. Ajaran Gerakan ini berkaitan dengan topik kembalinya al-Masih. Oleh karenanya, penting bagi kami mendedikasikan satu bab untuk menanggapi klaim Mirza.

Orang yang mengetahui berbagai peristiwa penting yang terjadi pada tahap akhir sejarah ini seharusnya menjadi semakin jelas baginya, bagi pengikut Gerakan Ahmadiyah, dan bagi orang-orang yang terpengaruh oleh ajarannya bahwa klaim-klaim Mirza Ghulam Ahmad (orang India) berikut ini adalah sangat salah:

Dia adalah Imam al-Mahdi yang akan menjadi pemimpin Muslim saat al-Masih kembali,
Nubuat berkaitan dengan kembalinya al-Masih terwujud olehnya,
Dia adalah Nabi yang diutus Tuhan. Kami harap penganut Ahmadiyah menanggapi ajakan kami, yang dengan ini kami sampaikan, untuk menggunakan al-Qur’an dan Hadits dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah kematian Mirza, khususnya peristiwa ‘kembalinya’ umat Yahudi ke Tanah Suci dan pendirian Negara Israel. 

Jika mereka melakukan hal tersebut, kami yakin mereka akan menemukan pemahaman baru tentang Dajjal al-Masih Palsu, Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog), Imam al-Mahdi, dan kembalinya al-Masih, pemahaman yang sangat berbeda dengan yang mereka terima dari Mirza Ghulam Ahmad. Buku ini ditulis untuk membantu penganut Ahmadiyah yang mencari penjelasan Qur’ani dari peristiwa teraneh yang terjadi dalam sejarah religius manusia, yaitu kembalinya umat Yahudi ke Tanah Suci. Tidak mungkin bagi anggota Gerakan Ahmadiyah memahami dan menerima argumen dasar dan kesimpulan dari buku ini tanpa pada saat yang sama mereka juga menolak klaim Mirza Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai al-Masih yang suatu hari akan kembali, Imam al-Mahdi, dan sekaligus sebagai Nabi yang diutus Tuhan. Dan Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi siapa pun yang Dia kehendaki! Umat Yahudi bukan satu-satunya yang ditipu oleh Dajjal. Banyak Muslim yang saleh, yang menunjukkan kesungguhan dalam mencapai derajat keimanan yang membangkitkan rasa hormat, juga tertipu. Dengan ketulusan hati, mereka bergabung dengan Gerakan Ahmadiyah dan meyakini bahwa mereka adalah satusatunya umat yang menganut versi Islam yang benar di dunia. Padahal mereka memasuki jebakan yang disiapkan oleh Dajjal. Bagaimana mereka dapat ditipu?

Gerakan Ahmadiyah mempercayai bahwa nubuat mengenai kembalinya al-Masih diwujudkan oleh seorang Mirza Ghulam Ahmad. Ada sejumlah alasan mengapa klaim ini salah. Pertama, Hadits mengenai ‘kembalinya al-Masih’ dengan sangat jelas menyatakan bahwa al-Masih yang akan kembali adalah ‘putra Maryam’, sedangkan Mirza Ghulam Ahmad adalah putra wanita Punjabi. Kedua, jika Mirza adalah perwujudan nubuat mengenai kembalinya al-Masih maka Mirza harus membunuh Dajjal al-Masih Palsu pada masa hidupnya karena hal tersebut adalah apa yang seharusnya al-Masih lakukan. Ini adalah apa yang Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) telah sabdakan, kami menunjukkan Hadits secara lengkap demi kepentingan para pembaca:
 
“Dari al-Nawwas bin Sam’an: Rasul Allah menyebutkan Dajjal pada suatu pagi, kadang-kadang dia menggambarkannya sebagai makhluk yang tidak berarti dan kadang-kadang menggambarkan (kekacauannya) sebagai sesuatu yang sangat berarti (dan kami merasa) seperti dia berada di antara rumpun pepohonan kurma. Saat kami menemui dia (Nabi yang suci) pada malam hari, dia melihat (tanda kekhawatiran) di muka kami, dia bertanya: Apa yang terjadi pada kalian? Kami menjawab: Rasul Allah, engkau menyebutkan Dajjal pagi ini (kadangkadang dia digambarkan) sebagai makhluk yang tidak berarti dan kadang-kadang sangat berarti hingga kami mulai merasa dia hadir (dekat) di suatu bagian rumpun pepohonan kurma. Maka dia bersabda: Aku mempunyai kekhawatiran seperti kalian pada banyak hal selain Dajjal. Jika dia muncul saat aku berada di antara kalian, maka aku akan membantahnya demi kepentingan kalian, namun jika dia muncul saat aku tidak berada di antara kalian, maka seseorang harus membantahnya demi kepentingannya sendiri dan Allah akan menjaga setiap Muslim (dan melindunginya dari kejahatan Dajjal) demi kepentinganku. Dajjal akan berwujud seorang lelaki muda dengan rambut menggulung (keriting) dan dipotong pendek, dan satu matanya buta. Aku membandingkannya dengan Abdul Uzza bin Qatan. 

Seseorang di antara kalian yang masih hidup saat melihatnya harus membacakan kepadanya sepuluh ayat pertama dari Surat al-Kahfi (Surat al-Qur’an yang ke-18). Dia akan muncul di jalan di antara Suriah dan Irak dan akan menyebarkan kerusakan di kanan dan kiri. Wahai hamba Allah! Taatlah (pada jalan kebenaran). Kami bertanya: Rasul Allah, berapa lama dia tinggal di bumi? Dia besabda: Selama empat puluh hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan, dan sisanya sama seperti hari kalian. Kami bertanya: Rasul Allah akankah sholat dalam sehari cukup untuk sholat sebanding dengan setahun? Saat itu dia bersabda: Tidak. Tetapi kalian harus membuat perkiraan waktu (dan kemudian melakukan sholat). Kami berkata: Rasul Allah, seberapa cepat dia berjalan di bumi? Saat itu dia bersabda: Secepat awan didorong oleh angin. Dia akan mendatangi orang-orang dan mengajaknya (kepada agama yang salah), mereka akan menguatkan kepercayaan mereka kepadanya dan menanggapinya. 

Kemudian dia akan memberi perintah kepada langit, lalu akan ada air hujan jatuh ke bumi yang menumbuhkan berbagai tanaman. Kemudian pada malam hari, ternak-ternak gembala mereka akan mendatangi mereka dengan punuk yang sangat tinggi, kambing mereka menghasilkan banyak air susu dan panggulnya menggelembung. Kemudian dia akan mendatangi umat manusia yang lain dan mengajak mereka. Tetapi mereka menolaknya sehingga dia akan menjauh dari mereka, mereka akan mengalami kekeringan dan tidak ada yang tersisa bagi mereka dalam bentuk kekayaan. Kemudian dia akan berjalan menuju gurun pasir dan berkata kepadanya: Serahkanlah kekayaanmu. Dan harta karun akan keluar dan berkumpul dihadapannya bagaikan kerumunan lebah (hal ini menunjuk pada penemuan minyak bumi dan banyak kekayaan alam dari dalam perut bumi). Kemudian dia akan memanggil seseorang dengan bersemangat, menebasnya dengan pedang, memotongnya menjadi dua bagian dan membuat bagian-bagian jasadnya tergeletak dengan jarak terpisah jauh bagaikan jarak antara pemanah dan sasarannya.

Kemudian dia akan memanggil (jasad orang itu) dan dia akan datang dengan tertawa dan muka berseri-seri (karena bahagia). Pada saat itulah Allah akan menurunkan ‘Isa (Jesus) putra Maryam. Dia akan turun pada menara putih di sisi timur Damaskus, memakai dua kain berwarna jingga muda dan meletakkan tangannya pada sayap-sayap dua malaikat. Saat dia menurunkan kepalanya, akan jatuh butir-butir keringat dari kepalanya, dan saat dia mengangkatnya, butiran-butiran seperti mutiara akan menyebar darinya. Setiap orang tidak beriman yang mencium bau tubuhnya akan mati dan nafasnya akan mencapai sejauh dia dapat memandang. 

Kemudian dia akan mencarinya (Dajjal) hingga dia menangkapnya di Pintu Gerbang Ludd dan membunuhnya. Kemudian suatu umat yang dilindungi Allah akan mendatangi ‘Isa (Jesus) putra Maryam, lalu dia akan menyeka muka mereka dan memberitahukan kepada mereka tentang kedudukan mereka di surga. Pada keadaan itulah Allah akan menurunkan kepada ‘Isa wahyu ini: Aku telah memunculkan di antara hamba-hamba-Ku suatu umat yang tidak dapat dilawan oleh siapapun, engkau bawalah orang-orang ini dengan selamat ke Tur, dan kemudian Allah akan mengirim Ya’juj dan Ma’juj dan mereka akan turun berkerumun dengan cepat dari setiap ketinggian. Yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberias dan meminum airnya. Dan saat yang terakhir dari mereka melewatinya, dia akan berkata: Dahulu pernah ada air di sini. ‘Isa dan sahabat-sahabatnya kemudian akan dikepung di sana (di Tur, dan mereka akan sangat tertekan) sehingga kepala lembu akan lebih diinginkan oleh mereka daripada seratus Dinar. Rasul Allah ‘Isa dan sahabat-sahabatnya akan memohon kepada Allah yang akan mengirimkan kepada mereka serangga-serangga (yang akan menyerang leher Ya’juj dan Ma’juj) dan pada pagi hari mereka (Ya’juj dan Ma’juj) akan binasa.

Rasul Allah ‘Isa dan sahabat-sahabatnya kemudian turun dan mereka tidak akan menemukan sedikit pun ruang di bumi yang tidak dipenuhi oleh perbusukan dan bau busuk. Rasul Allah ‘Isa (Jesus) dan sahabat-sahabatnya, kemudian akan memohon kepada Allah yang akan mengirim burung-burung yang memiliki leher bagaikan unta-unta Bactrian dan mereka akan membawa dan melempar mereka (jenazah Ya’juj dan Ma’juj) ke mana pun Allah kehendaki. Kemudian Allah akan menurunkan hujan sehingga tidak ada rumah dengan tembok bata atau (tenda dengan) bulu unta dapat menghindar, dan hujan itu akan mencuci bumi hingga bersih menyerupai cermin.

Kemudian bumi akan diperintahkan memunculkan buah-buahannya dan mengembalikan berkahnya, maka akan tumbuh buah delima (yang besar) sehingga sekelompok orang dapat memakannya dan berteduh di bawah kulitnya. Seekor sapi perah akan memberikan begitu banyak susu sehingga sebangsa dapat meminumnya. Unta perah akan memberikan susu (dalam jumlah yang sangat banyak) sehingga sesuku dapat meminumnya. Dan domba perah akan memberikan susu yang begitu banyak sehingga sekeluarga dapat meminumnya.

Pada saat itu, Allah mengirim angin sejuk yang akan menenangkan (orangorang) bahkan sampai melewati ketiak mereka. Dia akan mengambil nyawa setiap Muslim dan hanya orang-orang jahat akan tetap hidup yang akan melakukan perzinahan seperti keledai dan azab Hari Kiamat akan menimpa mereka.” (Sahih Muslim) Hadits tersebut jelas. ‘Isa (Jesus) al-Masih Asli akan membunuh Dajjal al-Masih Palsu: ”Kemudian dia akan mencarinya (Dajjal) hingga dia menangkapnya di Pintu Gerbang Ludd dan membunuhnya.”  

Jika Mirza Ghulam Ahmad adalah perwujudan nubuat dalam Hadits mengenai kembalinya ‘Isa (Jesus) (‘alayhi salam) maka dia harus membunuh Dajjal. Jika demikian, tidak ada kemungkinan bagi Dajjal al-Masih Palsu untuk melanjutkan misinya setelah kematian Mirza. Tetapi Mirza meninggal segera setelah lahirnya Gerakan Zionis, dan tidak hidup untuk melihat kemenangan besar Dajjal, yaitu pembentukan Negara Israel ‘Gadungan’ dan kembalinya umat Yahudi ke Tanah Suci. Dalam keseluruhan sejarah religius manusia, tidak pernah terjadi peristiwa yang keanehannya dapat dibandingkan dengan prestasi Dajjal al-Masih Palsu ini.

Ketiga, ada sejumlah bukti bahwa kita masih hidup pada zaman Dajjal al- Masih Palsu. Contohnya adalah sebagai berikut:

Filosofi Syirik dalam materialisme modern yang telah mewujudkan nubuat Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) yang menyatakan bahwa Dajjal berusaha menipu seluruh manusia untuk menyembahnya, sebagai
sembahan selain Allah Maha Tinggi. Pusat serangan materialisme muncul dari Pulau Inggris. Hadits Tamim ad-Dari dalam Sahih Muslim dengan jelas menandakan bahwa saat Dajjal dilepas dia akan berada di sebuah pulau dan dari pulau itulah dia akan memulai serangannya kepada seluruh manusia dan umat Yahudi. Kami telah menunjukkan (dalam bab 8) bahwa pulau itu tidak mungkin selain Inggris.

Filosofi Syirik dalam epistemologi Barat modern yang menolak keabsahan pengetahuan ‘spiritual intuitif internal’ adalah bukti pernyataan Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) bahwa Dajjal, al-Masih Palsu, melihat dengan ‘satu’ mata sedangkan “Tuhanmu tidak melihat dengan satu mata”. Epistemologi satu mata inilah yang dianut peradaban Barat modern kemudian disebarkan kepada seluruh umat manusia yang lainnya melalui pendidikan Barat modern. Lagi-lagi, Inggrislah yang memimpin serangan epistemologi tersebut.

Politik universal Syirik negara-negara sekuler modern pun mewujudkan nubuat Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) yang menyatakan bahwa Dajjal al-Masih Palsu akan mengajak seluruh manusia untuk menyembahnya sebagai Tuhan selain Allah Maha Tinggi. Peradaban Barat modern membentuk negara sekuler modern yang menyatakan bahwa kedaulatan ada pada negara, dan otoritas negara adalah yang paling berkuasa, dan hukum negara adalah hukum tertinggi. Allah dapat menyatakan sesuatu itu haram tetapi negara dapat membuatnya menjadi halal, yakni mengijinkannya. Ini jelas-jelas merupakan Syirik tetapi, mengherankan sekali, bahkan umat Muslim sulit untuk mengenali dan memahaminya. Seluruh dunia sekarang menganut negara sekuler dan Perserikatan Bangsa-Bangsa sekuler yang memimpin sistem sekuler tersebut. Tetapi hal ini bahkan belum terjadi saat Mirza Ghulam Ahmad meninggal.

Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan perjalanan udara dan luar angkasa, telepon, telekomunikasi modern lainnya, dll. telah dicampur aduk untuk menipu bahwa hal-hal itu bermanfaat, padahal
hal-hal itu mengandung bahaya. Revolusi tersebut belum selesai, masih menyimpan berbagai penemuan ajaib dan menakjubkan yang akan ditunjukkan. Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi berhubungan dengan Dajjal dan hal ini dapat dilihat dalam Hadits yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa Dajjal akan mengendarai keledai yang berjalan secepat awan dan memiliki telinga yang sangat lebar. Ini menunjuk pada pesawat terbang modern dan pesawat tempur.

Allah Maha Tinggi menciptakan manusia kemudian mengumumkan kepada para Malaikat bahwa Dia akan menempatkan suatu makhluk di bumi yang berfungsi sebagai khalifah-Nya (akan beraksi demi kepentingan-Nya dengan kemampuan taat kepada-Nya). Kekaisaran Khilafah Islamyah melakukan hal tersebut dengan tepat. Kekaisaran Khilafah Islamyah mengakui Kedaulatan dan Kekuasaan Allah, dan mengenali Hukum Allah sebagai hukum tertinggi. Khilafah tersebut dihancurkan oleh peradaban Barat setelah kematian Mirza dan digantikan oleh negara sekuler modern yang berlandaskan Syirik. Negara sekuler baru dianut oleh Turki di tempat Khilafah. Ini adalah perbuatan Dajjal Namun ini terjadi setelah kematian Mirza.

Riba diterapkan dalam sistem ekonomi di seluruh dunia, mewujudkan nubuat Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) yang menyatakan bahwa zaman Dajjal al-Masih Palsu adalah zaman ketika Riba menyebar secara
universal. Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) juga membuat nubuat bahwa suatu zaman akan datang saat kita tidak dapat menemukan seorang pun dari seluruh manusia yang tidak mengkonsumsi Riba, dan jika ada orang yang mengaku bahwa dia tidak mengkonsumsi Riba, “sesungguhnya debu Riba menimpanya”. Nubuat itu sekarang telah terwujud. Sekarang ini, Riba menguasai ekonomi di seluruh dunia. Tetapi hal tersebut belum terjadi saat Mirza Ghulam Ahmad meninggal.

Revolusi Feminis modern dan perjuangannya untuk kebebasan wanita mewujudkan nubuat Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) mengenai wanita sebagai ‘kaum terakhir yang mendatangi Dajjal al-Masih Palsu’: “(Kaum) terakhir yang mendatangi Dajjal adalah wanita, sampai sedemikian hingga seorang lelaki akan memulangkan ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, dan bibinya lalu mengikatnya erat-erat, takut mereka pergi kepadanya (Dajjal).” (Kanz al-‘Ummal, vol. 7, Hadits No. 2116) “Kebanyakan umat yang mengikuti dia (Dajjal) adalah Yahudi dan wanita.” (Kanz al-‘Ummal, vol. 7, Hadits No. 2114) Wanita-wanita Inggris memimpin perjuangan tersebut. Hanya pada abad ke-20 M, setelah kematian Mirza Ghulam Ahmad, Revolusi Feminis tersebut berhasil memasuki dunia Muslim.

Pencemaran lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim seperti dalam nubuat Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) terwujud pada Zaman Dajjal al-Masih Palsu. Hal tersebut sekarang menjadi kenyataan di dunia, tetapi Mirza sudah meninggal.

Penipuan yang menakjubkan pada zaman modern ketika ‘penampilan’ dan ‘kenyataan’ menjadi sangat berlawanan satu sama lain, jalan menuju surga tampak seperti jalan menuju neraka dan sebaliknya jalan menuju neraka tampak seperti jalan menuju surga adalah bukti bahwa Dajjal masih bekerja! Nabi (shollallahu ‘alayhi wassalam) telah bersabda bahwa Dajjal akan melakukan hal tersebut!

‘Pembebasan’ Tanah Suci dari kekuasaan umat non-Yahudi (Muslim), kembalinya umat Yahudi ke Tanah Suci dan pembentukan Negara Israel, semuanya dicapai dengan keterlibatan aktif ‘Pulau’ Kristen yaitu Inggris yang berjarak sekitar satu bulan perjalanan laut dari Semenanjung Arabia (tepat seperti yang disebutkan dalam Hadits Tamim ad-Dari). Juga, semua itu dicapai setelah kematian Mirza.

Negara Israel akan menggantikan Amerika Serikat sebagai Negara Penguasa di dunia, kemudian akan mengklaim kembalinya Zaman Emas Sulaiman (‘alayhi salam). Hal ini belum terjadi. Namun saat itu terjadi,akan menunjukkan kemajuan misi Dajjal menyamar sebagai al-Masih. Semua ini akan menjadi kenyataan tetapi Mirza sudah meninggal dunia hampir seabad yang lalu. Semua hal di atas adalah perbuatan Dajjal al-Masih Palsu yang masih sangat hidup, tetapi Mirza sudah mati. Kenyataannya, semua hal di atas terjadi di dunia, lama setelah kematian Mirza Ghulam Ahmad. Jika Mirza telah membunuh Dajjal al-Masih Palsu, maka bagaimana pengikut-pengikut Mirza menjelaskan semua hal di atas? Semoga pengikut-pengikut cerdas ajaran Mirza Ghulam Ahmad dapat mengenali kenyataan dunia modern ini, dan juga mengenali bahwa kebenaran sesungguhnya berbeda dengan klaim Mirza Ghulam Ahmad. Amin!

Sebelumnya "‘Isa (Jesus) Al-Masih Asli dan Dajjal Al-Masih Palsu"
Selanjutnya "Ya’juj dan Ma’juj dalam Al-Qur’an dan Hadits"
ADSENSE HERE