Khutbah Jumat Singkat "Manisnya Iman"

ADSENSE HERE

Khutbah Jumat Singkat Tentang Manisnya Iman

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ ١٠٢
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧

Dari Abbas bin Abdil Muttholib bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:

"Telah merasakan manisnya iman, siapa yang ridho Allah sebagai Robnya, dan Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai nabi dan rasul" (HR Muslim)

Sesungguhnya barang siapa yang ridho Allah sebagai Robnya maka ia akan mencintaiNya dan bertawakkal kepadaNya serta memohon pertolongan kepadaNya. Ia merasa cukup denganNya, ia tidak akan meminta kepada selainNya, karena seluruh selainNya adalah lemah dan tidak mampu. Barangsiapa yang tidak merasa cukup dengan Allah maka tidak sesuatupun yang akan mencukupkannya, dan barangsiapa yang merasa cukup dengan Allah maka ia tidak akan butuh kepada apapun, dan barangsiapa yang merasa mulia dengan Allah maka ia tidak akan hina kepada sesuatupun. 

Sebagaimana Firman Allah dalam surat Az Zumar:36
أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِكَافٍ عَبۡدَهُۥۖ
Bukankah Allah cukup untuk hamba-hamba-Nya. (QS Az-Zumar : 36)
Barangsiapa yang ridho Muhammad sebagai Rasul maka ia akan mencukupkan Muhammad sebagai tauladannya dan pemimpinnya, serta pemberi arahan baginya, dan ia akan semangat untuk mempelajari sejarahnya dan menjalankan sunnahnya.

Barangsiapa yang ridho Islam sebagai agama maka ia akan merasa cukup dengan Islam, ia akan menjalankan kewajiban-kewajiban dalam Islam, menjauhi yang dilarang, dan meyakini bahwa semua yang ada dalam ajaran islam adalah benar, adil, dan petunjuk.

Iman memiliki rasa manis yang tidak bisa dirasakan kecuali bagi orang yang beriman. Sebagaimana menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari, manisnya madu hanya akan dirasakan oleh orang yang sehat, sedangkan orang yang sakit kuning tidak mampu merasakan manisnya. Demikian pula manisnya iman. Ia hanya didapatkan oleh orang-orang yang imannya "sehat". Diantaranya adalah yang memenuhi kriteria yang disebutkan dalam penggalan hadits dari anas bin malik radhiallahu 'anhu:

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Tiga perkara yang jika terdapat pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman, (1) Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari pada selainnya, (2) Ia mencintai seseorang dan ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dilemparkan ke neraka" (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Manisnya iman harganya mahal, dan memberi pengaruh yang diberkahi. Harga manisnya iman adalah " Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari pada selainnya ". Yaitu Allah dalam bacaan qur'annya dan Nabi dalam sunnahnya lebih dicintai oleh seorang mukmin daripada selain keduanya. Tatkala bertentangan antara kemaslahatanmu dengan syari'at maka engkau mendahulukan kepentingan syari'at dan keridhoan Allah, engkau memilih ketaatan kepada Allah dan RasulNya daripada mengikuti hawa nafsu dan yang lainnya. 

Cinta kepada Rasulullah maksudnya adalah seorang muslim tidaklah menerima sesuatupun baik perintah maupun larangan kecuali dari ajaran Nabi shallallahu 'alahi wasallam, ia tidak menempuh kecuali jalan Nabi hingga ia tidak menerima sedikitpun keberatan terhadap keputusan Nabi, serta ia berhias dengan akhlak Nabi dalam hal kedermawanan, mendahulukan orang lain, kesabaran, tawdhu, dan yang lainnya.

Dan diantara harga manisnya Iman "Ia mencintai seseorang dan tidaklah ia mencintainya melainkan karena Allah", ini maksudnya adalah seorang mukmin menjalin hubungannya diatas pondasi keimanan. Ia mencintai kaum mukminin meskipun mereka adalah orang-orang yang lemah dan fakir, dan ia membenci para pelaku kemaksiatan dan kaum musyrikin meskipun mereka adalah orang-orang yang kuat dan kaya.

Hakikat dari mencintai karena Allah adalah kecintaannya tidak bertambah karena kebaikan orang lain dan tidak berkurang karena sikap kaku orang lain. Dan makna persaudaraan dalam Islam yang tidak akan murni dan kokoh kecuali jika persaudaraan tersebut karena Allah dan dalam keridhoan Allah. Persaudaraan Islam yang benar tidak akan merasakan manisnya iman kecuali jika melazimi ketakwaan. Allah berfirman
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٠
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat (QS Al-Hujuroot : 10)
Allah juga berfirman: ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَئِذِۢ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ ٦٧
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS Az-Zukhruf : 67)

"Dan ia benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke neraka", disana ada orang yang beribadah kepada Allah dengan berada di tepi, Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang, rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

Jika datang dunia maka iapun beriman, akan tetapi jika dunia pergi darinya maka iapun berlepas diri dari keimanan dan kembali kepada kondisinya semula.

Seorang mukmin yang benar, tidaklah terpengaruh dengan datang dan perginya dunia, hatinya kokoh, ia selalu dermawan dalam kondisi susah dan senang, dan kondisi miskin dan kaya, sehat dan sakit.

Orang-orang yang merasakan kelezatan iman mereka menyebutkan tentang kelezatan tersebut. Salah seorang dari mereka berkata, "Sungguh ada waktu-waktu kebahagiaan yang lewat di hati, aku katakan  jika seandainya penghuni surga dalam kondisi seperti ini, maka sungguh mereka dalam kenikmatan". Yang lain berkata, "Sesungguhnya di dunia ada surga, barangsiapa yang tidak masuk ke dalamnya maka ia tidak akan masuk ke dalam surga akhirat". Yang ketiga berkata, "Sesungguhnya keimanan memiliki kegembiraan dan kelezatan di hati, barangsiapa yang tidak merasakannya maka ia telah kehilangan imannya atau kurang imannya.

Diantara mereka yang merasakan manisnya iman adalah Khubaib bin 'Adiy radhiallahu 'anhu –yang tertawan oleh kaum musyrikin-. Dikatakan kepadanya, "Apakah kau suka jika Muhammad menggantikan posisimu dan engkau dalam kondisi selamat bersama keluargamu". Tatkala itu ia hampir dibunuh dengan disalib. Maka beliau berkata, "Demi Allah, aku tidak suka jika aku bersama istri dan anak-anakku, dan aku memiliki dunia dan kenikmatannya sementara Rasulullah tertusuk duri!"

Wanita yang merasakan manisnya iman, tatkala sampai kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah terbunuh dalam perang Uhud. Maka wanita inipun pergi ke medan pertempuran, ternyata ayahnya terbunuh, saudara lelakinya terbunuh, putranya terbunuh, dan suaminya terbunuh. Wanita inipun berkata, "Apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?". Tatkala matanya memandang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (masih hidup) maka iapun merasa tenang dan ia berkata, "Wahai Rasulullah, seluruh musibah menjadi ringan selama engkau selamat".

Orang yang merasakan manisnya iman jika engkau mencincang tubuhnya maka ia tidak akan bergeser dari agamanya. Kaum musyrikin meletakan batu di atas dada Bilal agar ia kafir, maka Bilal berkata, "Ahad, Ahad” seraya mengesakan Alloh swt.

Jika seorang muslim telah merasakan manisnya iman maka ia akan menjadi manusia yang lain, ada rasa yang lain dalam kehidupannya. Ia membangun manisnya iman dengan suka memberi, ia bahagia dengan pemberiannya bukan dengan menerima pemberian, ia memberikan kebaikan bagi orang lain, ia berusaha agar dirinya agung di sisi Allah meskipun di sisi manusia ia adalah orang yang rendah.

Diantara ciri-ciri manisnya iman : Seorang mukmin meyakini dari relung hatinya yang paling dalam bahwasanya rizki di tangan Allah, apa yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba maka tidak ada seorangpun yang bisa mencegahnya, dan bahwasanya seseorang/jiwa tidak akan mati hingga dipenuhi rizqinya dan ajalnya.

Dan diantara buah bentuk manisnya iman seorang mukmin terbebaskan dari hawa nafsunya dan godaan jiwanya yang menyeru kepada keburukan dan fitnah harta. Ia terbebaskan dari sikap pelit dan kikir, serta ia berhias dengan muroqobatullah (selalu merasa diawasi oleh Allah), berhias dengan ikhlas, kedermawanan dan mendahulukan kepentingan saudaranya. Semoga kita semua bisa meraih manisnya iman dan sesungguhnya Allah berfirman :
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An-Nahl : 97)

Khutbah Kedua

Manisnya iman menjadikan seluruh ibadah menjadi ledzat. Salah seorang dari mereka berkata, "Seluruh kelezatan hanya memiliki satu kelezatan kecuali ibadah, ia memiliki tiga keledzatan. Tatkala engkau sedang beribadah, tatkala engkau mengingat ibadah tersebut, dan tatkala engkau diberi ganjaran atas ibadah tersebut"

Dalam sholat ada kelezatan tatkala ditunaikan oleh seorang muslim dengan kekhusyu'an dan kehadiran hati, maka jadilah sholat adalah penyejuk pandangannya dan ketenteraman jiwanya serta surga bagi hatinya dan ketenangannya di dunia. Ia selalu merasa dalam kesempitan hingga ia melaksanakan sholat. Karenanya Imamnya orang-orang yang bertakwa yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata,
أَرِحْنَا بِهَا يَا بِلاَلُ

"Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan sholat"
Sholat malam di sisi para sahabat, para tabi'in, dan para salaf umat ini memiliki kedudukan yang agung dan kelezatan yang tidak tertandingi. Berkata salah seorang dari mereka, "Demi Allah, kalau bukan karena sholat malam aku tidak ingin hidup menetap di dunia, demi Allah sesungguhnya orang yang sholat malam di malam hari bersama Allah lebih merasa ledzat daripada orang-orang yang berhura-hura dalam kelalaian mereka"

Aslaf dan kaum sholeh benar-benar berlezat-lezat dengan berpuasa. Adapun haji, maka kelezatannya mendorong para jama'ah haji untuk menaiki tunggangan dan kuat menempuh perjalanan berat dengan penuh kerinduan untuk ke ka'bah. Dan dzikir kepada Allah ada kelezatan, Allah berfirman :
أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS Ar-Ro'd : 28)

Membaca Al-Qur'an memiliki kelezatan. Utsman bin 'Affaan radhiallahu 'anhu berkata, "Kalau seandainya hati-hati kalian bersih maka kalian tidak akan pernah merasa cukup dari firman Allah". Allah berfirman :
وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأٓخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ كَانَ سَعۡيُهُم مَّشۡكُورٗا ١٩
Dan Barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, Maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (QS Al-Isroo' : 19)

Dan iman jika telah masuk ke dalam relung hati maka hati akan berseri dan akan menimbulkan kelezatan dalam hati, akan menjadikan kehidupan bahagia, dan dada menjadi lapang. Barangsiapa yang merasakan manisnya iman maka ia akan merasakan kelezatan dalam beribadah, ia akan berjuang di atas jalanNya, dan akan berkorban dengan segala sesuatu demi Allah. Allah berfirman :
قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ ٥٨
Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS Yunus : 58)
Jika manisnya iman telah merasuk dalam relung hati maka akan menjadikan pemiliknya selalu bersama Allah di setiap waktu dan di setiap tempat, dalam gerakannya dan diamnya, siang dan malam, ia selalu bersama Penciptanya dan Penolongnya. Oleh karenanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kita untuk selalu berkata
رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا
Aku ridho Allah sebagai Rob, Islam sebagai agama, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai nabi (HR At-Tirmidzi)

Meninggalkan maksiat karena Allah akan membuahkan rasa manis dalam hati, orang yang meninggalkan maksiat karena takut dan malu kepada Allah maka ia akan merasakan manisnya Iman.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
النظرة سهم من سهام إبليس مسمومة فمن تركها من خوف الله أثابه جل وعز إيمانا يجد حلاوته في قلبه
"Pandangan (haram) adalah anak panah beracunnya Iblis, barang siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah maka Allah Azza wa Jalla akan memberinya ganjaran keimanan, yang ia rasakan manisnya iman tersebut di hatinya" (sanadnya shahih)


ADSENSE HERE

Doa Perlindungan Fitnah Dajjal | Pentingnya Nur Dalam Hati Manusia

ADSENSE HERE
Fitnah dajjal adalah fitnah yang paling dahsyat yang akan datang kepada umat manusia yang hidup di akhir zaman. Kedatangan dajjal sendiri sudah di peringatkan semenjak jaman nabi nabi sebelum nabi muhammad saw diutus. Dalam sebuah hadist Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara kedua matanya tertulis "kaaf", "faa", "raa". (Shahih Muslim No.5219).

Doa Perlindungan Terhadap Fitnah Dajjal yang di ajarkan oleh nabi salah satunya ialah di sunahkan membaca “Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal [Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal].” (HR. Muslim no. 588), yaitu minta perlindungan pada Allah dari empat hal: (1) siksa neraka jahannam, (2) siksa kubur, (3) penyimpangan ketika hidup dan mati, (4) kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” yang dibaca pada saat sholat pada duduk tahyat akhir sebelum salam.

Mengapa kita harus senantiasa berdoa kepada Alloh SWT memohon perlindungan dari fitnah dajjal? Karena sesuai dengan peringatan yang di sampaikan nabi muhammad SAW dalam sebuah hadisnya:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. (Shahih Muslim No.5227)

Dari hadits abu hurairah di atas bisa kita pahami bahwa:

Pertama berita tentang dajjal dari rosulullah saw ini memiliki kekhususan untuk umat beliau yang merupakan umat akhir zaman yang pasti akan bertemu dengan dajjal dimana keterangan ini belum pernah di ceritakan seorang nabi kepada kaumnya. Hal ini menjadi sangat penting bagi kita untuk menidentifikasi dajjal.

Kedua Dajjal yang memiliki tipu daya yang sangat dahsyat sampai sampai apa yang dia katakan surga adalah neraka dan yang dikatakan neraka adalah surga, kalau dari hadist yang juga ada yang menyebutkan dajjal membawa Api dan Sungai, apa yang terlihat sungai adalah api dan apa yang terlihat api maka itu adalah air yang sejuk. Apa artinya? Bisa kita artikan bahwa jalan menuju surga akan di buat seperti jalan yang meuju neraka, dipenuhi dengan onak duri dan bara api yang sangat susah untuk dilalui dan ini menjadi ujian bagi orang orang yang masih memiliki iman di hatinya untuk tetap berpegang teguh pada jalan kebenaran yang di ajarkan dalam alquran dan sunah rosullulloh saw dalam hadistnya, begitu juga sebaliknya jalan menuju neraka di buat mudah dan indah dengan segala keindahan dunia dan kemudahan dunia, namun harus mengikuti jalan yang mereka sediakan yang jalan itu selalu bertentangan dengan syariat dan kadang harus menjual keimanan yang ada dengan kemudahan tersebut.

Tentu bagi kita orang yang beriman yang mempercayai balasan kehidupan setelah kematian akan menjadi prioritas utama menjaga hidayah keimanan dan islam dalam jiwa kita. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kemurnian aqidah kita sampai ajal menjemput.

Fitnah Dajjal Hanya Bisa Dilihat Oleh Manusia Yang Memiliki Nur di Hatinya

"Bumi dan langitKU tidak bisa menampungKU, namun hati hambaKU yang beriman bisa menampungKU", begitu firman Allah dalam hadis qudsi. Jadi yang menjadi poros alam semesta ini adalah manusia dan sejatinya hatilah intinya. Kenapa hati yang begitu kecil jika dibandingkan dengan langit dan buminya Allah Subhanahu Wa Ta'ala dapat menampungNya? Alloh SWT adalah cahaya langit dan bumi sebagaimana tercantum dalam alquran surat annur :

"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya) , yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Allah SWT memberikan Nur kepada orang yang Allah kehendaki, barang siapa yang Allah berikan Nur kepadan hatinya maka Allah akan senantiasa di dalam hatinya
ADSENSE HERE

Doa Setelah Sholat

ADSENSE HERE
 Doa Setelah Sholat

Sholat merupakan bentuk doa yang paling sempurna, dimana dalam bacaan sholat sudah mengandung doa, pujian kepada Allah, syahadat dan sholawat kepada nabi serta diikuti gerakan yang mengikutsertakan seluruh gerakan badan. Doa setelah sholat merupakan waktu waktu yang mustajab untuk terkabulnya doa.

Salah satu doa yang senantiasa kita lafadzkan dalam sholat ialah permohonan untuk selalu ditunjukan jalan yang lurus ketika kita membaca ummul kitab, surat alfatihah:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus,


صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai (orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya), dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan). 

Sebagaimana kita pahami bahwasannya ni'mat terbesar yang wajib kita syukuri yang paling utama ialah ni'mat iman dan islam sebagai bentuk hidayah dan petunjuk yang Allah berikan kepada kita sebagai seorang muslim.


Berikut ini contoh Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat:
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Alhamdu Lillaahi Rabbil 'Aalamiin. Hamday Yu-Waafii Ni'amahuu Wa Yukaafi'u Maziidah. Yaa Rabbanaa Lakalhamdu Wa Lakasy Syukru Ka-Maa Yambaghiilijalaaliwajhika Wa 'Azhiimisul-Thaanik.
Artinya :

'Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Pujian Yang Sebanding Dengan Nikmat-Nikmat-Nya Dan Menjamin Tambahannya. Wahai Tuhan Kami, Bagi-Mu-Lah Segala Puji, Dan Bagi-Mu-Lah Segala Syukur, Sebagaimana Layak Bagi Keluhuran Zat-Mu Dan Keagungan Kekuasaan-Mu '

Di lanjutkan dengan membaca doa :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Allaahumma Shalliwasallim 'Alaa Sayyidinaa Muhammadiw Wa 'Alaa Aali Sayyidinaa Muhammad. Shala Atan Tun Ajihnaa Bíhaa Minjamii'il Ahwaali Wal Aafaat. Wa Taqdhii Lanaa Bihaa Jamii'al Haajaat. Wa Tuthahhirunaa Bihaa Min Jamii'is Sayyi'aat. W Atarfa ' Un A A Bihaa 'Indaka ' A'laddarajaat. Wa Tuballighunaa Bihaa Aqshal Ghaayaati Min Jamii'il Khairaatifil Hayaatiwa Ba'dal Mamaat. Innahu Samii'un Qariibum Mujiibud Da'awaat Wayaa Qaadhiyal Haajaat.

Artinya :

'Wahai Allah! Limpahkanlah Rahmat Dan Kesejahteraan Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad, Dan Keluarganya. Yaitu Rahmat Yang Dapat Menyelamatkan Kami Dari Segala Ketakutan Dan Penyakit, Yang Dapat Memenuhi Segala Kebutuhan Kami, Yang Dapat Men-Sucikan Diri Kami Dari Segala Keburukan, Yang Dapat Mengangkat Kami Ke Derajat Tertinggi Di Sisi-Mu, Dan Yang Dapat Menyampaikan Kami Kepada Tujuan Maksimal Dari Segala Kebaikan, Baik Semasa Hidup Maupun Sesudah Mati. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Mahadekat, Lagi Maha Memperkenankan Segala Doa Dan Pemohonan, Wahai Zat Yang Mahamemenuhi Segala Kebutuhan (Hamba-Nya)'

Dan Di Lanjutkan Dengan :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Allaahumma Innaa Nas'aluka Salaamatan Ftddiini Waddun-Yaa Wal Aakhirah. Wa 'Aafiya-Tan Fil Jasadi Wa Shihhatan Fil Badani Wa Ziyaadatan Fil 'Ilmi Wa Barakatan Firrizqi Wa Taub Atan Qablal Maut Wa Rahm Atan 'Indalmaut Wa Maghfiratan Ba'd Al Maut. Allaahumma Hawwin 'Alainaa Fii Sakaraatil Maut Wan Najaata Minan Naari Wal 'Afwa 'Indal Hisaab.

Artinya :

'Wahai Allah! Sesungguhnya Kami Memohon Kepada-Mu Kesejahteraan Dalam Agama, Dunia Dan Akhirat, Keafiatan Jasad, Kesehatan Badan, Tambahan Ilmu, Keberkahan Rezeki, Taubat Sebelum Datang Maut, Rahmat Pada Saat Datang Maut, Dan Ampunan Setelah Datang Maut. Wahai Allah! Permudahlah Kami Dalam Menghadapi Sakratul Maut, (Berilah Kami) Keselamatan Dari Api Neraka, Dan Ampunan Pada Saat Dilaksanakan Hisab'

Lalu lanjutkan membaca :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Allaahumma Innaa Na'uudzu Bika Min Al' Ajzi Wal Kasali Wal Bukhli Wal Harami Wa 'Adzaabil Qabri.

Artinya :

'Wahai Allah! Sesungguhnya Kami Berlindung Kepada-Mu Dari Sifat Lemah, Malas, Kikir, Pikun Dan Dari Azab Kubur'

Di lanjutkan lagi dengan membaca :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Allaahummainnaa Na'uudzu Bika Min 'Ilmin Laa Yanfa' W Amin Qalbin Laa Yakhsya' W Amin Nafsin Laa Tasyba' Wamin Da'watin Laa Yustajaabu Lahaa.

Artinya :

'Wahai Allah! Sesungguhnya Kami Berlindung Kepada-Mu Dari Ilmu Yang Tidak Bermanfaat, Dari Hati Yang Tidak Khusyu', Dari Jiwa Yang Tidak Kenal Puas, Dan Dari Doa Yang Tak Terkabul'

Selanjutnya membaca :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Rabbanagh Firlanaa Dzunuubanaa Wa Liwaa-Lidiinaa Walimasyaayikhinaa Wa Limu'alli-Mienaa Wa Liman Lahuu H Aqqun' Alain Aa Wa Lim An Ahabba Wa Ahsana Ilainaa Wa Likaaffatil Mus Limun A Ajma'iin.

Artinya :

'Wahai Tuhan Kami! Ampunilah Dosa-Dosa Kami, Dosa-Dosa Orang Tua Kami, Para Sesepuh Kami, Para Guru Kami, Orang-Orang Yang Mempunyai Hak Atas Kami, Orang-Orang Yang Cinta Dan Berbuat Baik Kepada Kami, Dan Seluruh Umat Islam'

di lanjutkan membaca :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Rabbanaa Taqabbal Minnaa Innaka Antas Samii'ul 'Aliim, Wa Tub 'Alainaa Innaka Antat Ta Wwa Abur Rahiim.

Artinya :

'Wahai Tuhan Kami! Perkenankanlah (Permohonan) Dari Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan Terimalah Taubat Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat Lagi Maha Penyayang.'

Lalu di lanjutkan dengan :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Rabbanaa Aattnaa Fiddun-Yaa Hasanah, Wa Fil Aakhirati Hasanah, Wa Qinaa 'Adzaaban Naar.

Artinya :

'Wahai Tuhan Kami! Berikanlah Kepada Kami Kebaikan Di Dunia, Dan Kebaikan Di Akhirat, Dan Selamatkanlah Kami Dari Siksa Neraka'

Di lanjutkan lagi dengan membaca :
Bacaan Doa Setelah Sholat Singkat Padat
Washallallaahu 'Alaa Sayyidinaa Muhamma-Din Wa'alaa Aalihiwa Shahbihiiwa Sallam, Wal Hamdu Lillaahirabbil 'Aalamiin.

Artinya :

'Semoga Allah Memberikan Rahmat Dan Kesejahteraan Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad, Keluarga Dan Sahabatnya, Dan Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
ADSENSE HERE